Toko Pasutri

Minggu, 25 November 2012

Bisakah Pria Membedakan Selaput Dara yang Perawan atau Tidak?


Sebagian pria menganggap keperawanan bisa dikenali lewat banyak cara. Dari penampakan fisik, selaput dara yang koyak kalau sudah tidak perawan akan kelihatan dan saat berhubungan seks sensasinya tidak keset lagi. Benarkah semudah itu?

Selain sensasi keset, berhubungan seks dengan gadis yang masih perawan konon juga akan disertai keluarnya darah serta jerit kesakitan. Makin pasangannya kesakitan, makin yakin pula pria tersebut bahwa dirinya sedang memperawani seorang gadis ting-ting.

Dr Prima Progestian, SpOG, seorang seksolog dari Brawijaya Women's Hospital Jakarta Selatan mencoba meluruskan mitos tersebut. Menurutnya seorang perempuan akan kesakitan dan bisa berdarah karena kurangnya rangsangan dan lubrikasi, tidak melulu karena masih perawan.

Faktor kesiapan akan sangat menentukan kenyamanan perempuan saat berhubungan seks. Kalau kondisinya tidak siap, misalnya pemanasannya kurang kemudian dipaksa untuk penetrasi maka gesekannya akan lebih besar dan terasa sakit lalu terjadi lecet atau perdarahan.

Begitu pula dengan kondisi selaput dara, orang awam tidak bisa menilai sendiri koyaknya karena apa. Selaput dara yang koyak karena pernah cedera, sering naik sepeda atau berkuda secara kasat mata nyaris tidak ada bedanya dengan kerusakan akibat hubungan seks.

Bahkan dokter sekalipun dalam tes keperawanan jarang membedakan penyebab kerusakan, meski kalau diperiksa secara mendetail memang ada bedanya. Apapun penyebab kerusakan selaput dara, keterangan yang diberikan biasanya hanya tertulis rusak karena benda tumpul.

"Kecuali kasus pemerkosaan, itu penyebab sobeknya selaput dara bisa dipastikan kalau ada bercak sperma dan itu bisa dikaitkan. Itupun pemeriksaannya harus segera, kalau sudah lama tidak bisa," kata Dr Prima saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (19/9/2012).

Sementara seksolog Dr Andri Wanananda, MS mengatakan kalau mau jujur sebenarnya pria tidak bisa membedakan mana selaput dara perawan dan yang tidak perawan.

"Sebenarnya itu tidak terasa secara fisik. Perbedaannya hanya secara perilaku seksual misalnya dia gugup saat malam pertama itu kemungkinan karena dia belum pernah berhubungan seks, atau keluar darah karena robeknya selaput dara. Tapi itu pun tidak selalu menjadi ukuran karena kalau pria mampu merangsang wanita saat foreplay maka akan terjadi lubrikasi yang baik dan vagina merekah sehingga tidak mengeluarkan darah walaupun baru pertama kali berhubungan seks," jelas Dr Andri. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Seperti Apa Proses Robeknya Selaput Dara Saat Pertama Sanggama?


Selaput dara adalah bagian tubuh yang mendapat perhatian khusus ketika seseorang baru melakukan hubungan seks atau sanggama pertama kali. Sebenarnya seperti apa proses robeknya selaput dara saat pertama sanggama?

Sebagian besar orang percaya bahwa saat hubungan seks pertama kali harus ditandai dengan keluarnya darah yang menandakan selaput dara yang dimiliki oleh perempuan tersebut sudah robek. Namun, hal ini tidak bisa menjadi patokan karena tidak semua selaput dara yang robek itu harus mengeluarkan darah.

"Keluar atau tidaknya darah saat berhubungan seksual pertama kali tidak menunjukkan seseorang perawan atau tidak," ujar Dr dr R Muharam, SpOG(K) dari Klinik Yasmin RSCM saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (19/9/2012).

Diketahui bentuk dari selaput dara setiap perempuan itu berbeda-beda, ada yang tebal atau tipis dan apakah letaknya dekat dengan pembuluh darah atau tidak. Kondisi ini turut mempengaruhi apakah seseorang berdarah atau tidak.

Jika selaput dara tebal dan dekat dengan pembuluh darah bisa saja mengeluarkan darah saat berhubungan seksual pertama kali, yang mana selaput dara robek. Namun jika selaput daranya tipis bisa saja tidak mengeluarkan darah.

Dr Muharam menuturkan umumnya jika selaput dara rusak akibat hubungan seksual maka robekannya bisa mencapai dasar. Serta pada orang yang selaput daranya tebal bisa menjadi tipis jika sering berhubungan seks, atau jika terlalu elastis ada yang baru robek setelah berkali-kali hubungan seksual.

Sementara itu seksolog Dr Andri Wanananda, MS menuturkan tidak semua perempuan langsung robek selaput daranya ketika ia berhubungan seks pertama kali dengan pasangannya.

"Tergantung elastisitasnya atau jika si suami foreplaynya itu bagus jadi saat hubungan badan vaginanya merekah dan lubrikasi bagus sehingga nggak sobek," ujar Dr Andri.

Dr Andri menjelaskan jika laki-laki handal dalam melakukan foreplay maka pasangan otomatis akan terangsang secara seksual sehingga lubrikasi menjadi optimal yang membuat dinding vagina licin dan merekah.

Kondisi ini membuat penetrasi (masuknya penis ke vagina) yang dilakukan oleh laki-laki tidak menimbulkan trauma atau cabikan pada selaput dara sehingga ada kemungkinan tidak mengeluarkan bercak darah. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 08 November 2012

Kenapa Ada Selaput Dara yang Mudah Robek dan Tahan Robek?


Meski seringkali dianggap sebagai tanda keperawanan, tapi tidak semua perempuan memiliki bentuk selaput dara yang sama. Ada perempuan dengan selaput dara mudah robek, tetapi juga ada yang tak robek sama sekali meski sudah berhubungan seksual.

Hymen atau selaput darah merupakan membran tipis yang mengelilingi pembukaan vagina, yang dalam perkembangannya bisa menghambat sebagian atau keseluruhan jalan masuk ke vagina.

"Mudah robek atau tidaknya tergantung pada elastisitas selaput dara. Kalau dia tidak elastis, naik kuda saja bisa teriritasi lalu robek. Tapi kalau elastis, sudah berkali-kali berhubungan pun tidak akan robek," ujar Dr Andri Wanananda MS, pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, saat dihubungi detikHealth.

Selaput dara memiliki bentuk dan derajat kelembutan serta fleksibilitas yang berbeda-beda, semua ini tergantung dari individu itu sendiri. Tidak semua perempuan memiliki selaput dara yang sama, bahkan ada juga yang terlahir tanpa selaput dara sama sekali.

Selaput dara paling umum berbentuk seperti setengah bulan. Bentuk ini memungkinkan darah menstruasi mengalir keluar dari vagina.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Frank H. Netter MD yang termuat dalam buku The Human Sexuality, bentuk dari selaput dara ini terbagi menjadi 4 bentuk, yaitu:

1. Annual hymen, bentuk selaput dara ini melingkari penuh lubang vagina, namun terdapat lubang kecil di tengahnya yang memungkinkan darah menstruasi keluar.

2. Septate hymen, bentuk selaput dara yang memiliki sebuah jaringan ekstra di tengah yang menyebabkan dua lubang vagina kecil. Perempuan dengan selaput dara ini mungkin kesulitan untuk menggunakan pembalut. Karena itu biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat jaringan pemisah dan membuat vagina berukuran normal.

3. Cibriform hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka, tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.

4. Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam hubungan seksual bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput dara di dinding vagina.

Selain 4 bentuk selaput dara tersebut, ada pula jenis selaput dara lain, seperti dilansir youngwomenshealth.org, yaitu

1. Imperforate hymen, yaitu selaput dara yang tertutup rapat di lubang vagina. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya didiagnosis saat lahir. Karena tak ada lubang, maka darah menstruasi pun tidak bisa mengalir keluar vagina, sehingga bisa membuat pembengkakan di perut. Beberapa juga menyebabkan rasa sakit pada saat buat air kecil. Untuk mengatasinya, diperlukan operasi kecil untuk membuang jaringan hymen dan membuat lubang vagina berukuran normal sehingga darah menstruasi dapat mengalir keluar vagina.

2. Microperforate hymen, bila selaput dara hanya memiliki lubang sangat kecil. Darah menstruasi biasanya masih dapat mengalir keluar dari vagina tetapi pembukaannya sangat kecil. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 07 November 2012

Kalau Perempuan Simbolnya Selaput Dara, Kalau Laki-laki Apa?


Membicarakan virginitas, maka orang akan cenderung mengacu pada keperawanan perempuan. Keperawanan lantas serta merta ditentukan dengan selaput dara yang masih utuh. Sebenarnya laki-laki juga memiliki konsep serupa yang disebut dengan keperjakaan, namun isu ini jarang dipermasalahkan.

Perawan dan perjaka merupakan sebutan bagi orang yang belum pernah berhubungan seksual. Memang ada beberapa perempuan yang robek selaput daranya ketika malam pertama sehingga mengeluarkan darah. Namun mendefinisikan keperawanan perempuan hanya lewat selaput dara saja belum tentu akurat.

"Selaput dara tidak selalu ada kaitannya dengan keperawanan. Selaput dara bisa saja sobek tanpa harus berhubungan seks, misalnya karena trauma, benturan atau aktifitas fisik yang berlebihan. Bentuk selaput dara juga bermacam-macam, bahkan ada perempuan yang selaput daranya tebal sampai-sampai tidak akan mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan seks," kata Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS, dokter spesialis kandungan dari RS Ibu dan Anak Sentosa, Bogor kepada detikHealth.

Pada laki-laki, parameter yang digunakan untuk mengukur keperjakaan lebih sulit lagi karena tidak ada perubahan fisik yang berarti. Beberapa orang beranggapan bahwa keperjakaan seorang laki-laki bisa dilihat dari responsnya terhadap rangsangan seksual. Jika si laki-laki tidak canggung saat dirangsang, maka besar kemungkinannya dia sudah tidak perjaka.

Cara tersebut tentu kurang valid sebab laki-laki bisa mempelajari cara menanggapi rangsangan seks lewat film porno. Oleh karena itu, cara yang paling tepat adalah menanyainya secara langsung. Memang ada kemungkinan jawaban yang diberikan bohong, namun bukankah dalam sebuah hubungan yang penting adalah ketulusan?

"Keperawanan penting, tetapi bukan segalanya. Kalau memang sudah pernah berhubungan seksual sebelumnya, jangan berpura-pura jadi virgin atau malah menjadi ketakutan. Pada dasarnya kalau seorang benar-benar mencintai sepenuhnya, berarti dia akan mencintai apa yang terjadi dengan pasangannya di masa lalu," kata Psikolog Seksual Zoya Amirin.

Virginitas memang amat dipengaruhi oleh berbagai aspek budaya seperti tradisi, agama, kepercayaan dan etika-moral. Anggapan bahwa tanda keperawanan adalah berdarah saat hubungan seks juga pada dasarnya merupakan mitos yang dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisi. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 06 November 2012

Pantaskah Selaput Dara Sebagai Ukuran Keperawanan?


Virginitas atau disebut juga keperawanan pada perempuan dan keperjakaan pada laki-laki masih sangat dijunjung tinggi. Masalahnya yang jadi ukuran keperawanan adalah selaput dara, sedangkan ukuran keperjakaan tidak pernah ada. Adilkah?

Perempuan selalu berada dalam posisi terpojokkan kalau sudah menyangkut virginitas. Jika definisi virgin adalah belum pernah berhubungan seks, selaput dara atau hymen sering jadi ukuran karena kondisinya akan terkoyak kalau sudah pernah dimasuki benda tumpul.

Memang dalam beberapa kasus, selaput dara yang begitu elastis bisa saja tidak terkoyak meski sudah berulang kali dipakai untuk berhubungan seks. Sebaliknya, ada juga yang koyak dengan sendirinya karena sebab lain misalnya karena sering bersepeda atau berkuda.

Dalam hal ini, laki-laki jauh lebih beruntung karena karena alat kelaminnya tidak akan pernah berubah selain karena disunat. Hubungan seks sesering apapun tidak akan ada bekasnya, kecuali sudah tertular penyakit kelamin seperti sifilis atau raja singa.

"Kalau ukurannya selaput dara, menjadi tidak fair karena pada laki-laki tidak ada yang bisa dibuktikan," tegas Dr Prima Progestian, SpOG, seksolog dari Brawijaya Women's Hospital saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (19/9/2012).

Menurut Dr Prima, saat orang bicara keperawanan maka yang jadi inti masalah adalah ada atau tidaknya hubungan seks pranikah. Kalau hanya untuk mengungkap hal itu, mengedepankan kejujuran dan saling percaya akan jauh lebih tepat dibanding melihat kondisi selaput dara.

Apalagi menurut Dr Prima, kondisi selaput dara pada zaman moderen ini sangat mungkin untuk dimanipulasi. Asal punya uang, selaput dara yang sudah koyak bisa dikembalikan jadi utuh dengan operasi yang disebut hymenoplasti atau sering disebut operasi mengembalikan keperawanan.

Lantas kenapa dalam organ reproduksi perempuan harus ada selaput dara kalau pada akhirnya hanya memicu ketidakadilan? Apakah ada tujuan tertentu sehingga pintu gerbang menuju rahim harus 'disegel' dengan benda tipis yang begitu mudah terkoyak?

Dr Prima menjelaskan, hingga kini fungsi selaput dara tidak pernah diketahui secara pasti. Namun beberapa teori mengatakan, ada kemungkinan selaput dara berfungsi untuk melindungi organ reproduksi perempuan pada tahap-tahap awal pertumbuhan.

Saat masih bayi, beberapa perempuan punya selaput dara yang benar-benar menutupi liang vagina sehingga benda asing tidak mungkin bisa lewat. Namun di usia 2-4 tahun, dengan sendirinya selaput dara itu membentuk lubang yang kelak menjadi saluran untuk mengeluarkan darah haid saat puber.

Koyaknya selaput dara karena berbagai sebab, baik hubungan seks maupun cedera tidak akan mempengaruhi sistem reproduksi. Kalau koyaknya karena berhubungan seks, maka yang akan lebih mempengaruhi kesehatan reproduksi adalah aktivitas berhubungan seks itu sendiri.

Hubungan seks memiliki banyak risiko kesehatan jika dilakukan sembarangan. Seks pranikah misalnya, bisa memicu kehamilan tidak direncanakan dan kalau gonta-ganti pasangan bisa menularkan berbagai infeksi termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang hingga kini belum ada obatnya.

Baik untuk laki-laki maupun perempuan, hubungan seks memang sebaiknya dilakukan hanya dengan pasangan tetap atau resmi. Namun hendaknya bukan karena takut selaput daranya rusak saja, karena kalau hanya itu alasannya maka berarti anjuran itu tidak berlaku bagi laki-laki. Tidak adil bukan? Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 04 November 2012

Dilema Selaput Dara, Antara Penting dan Nggak Penting


Keinginan untuk kembali menjadi perawan dengan cara operasi hymenoplasti makin marak terjadi di Indonesia. Untuk mendapatkannya, perempuan rela merogoh kocek jutaan rupiah agar alat intimnya bak perawan.

Seksolog Dr Wimpie Pangkahila mengatakan, sekarang ini memang banyak wanita ingin dioperasi atau memermak kembali selaput daranya. Alasannya macam-macam, ada yang ingin memuaskan suami, ada pula yang sengaja melakukanya supaya dianggap masih perawan ketika menikah.

Padahal, kata Wimpie, operasi tersebut tidak ada manfaatnya. Karena sangat jarang orang mengetahui seorang wanita itu perawan atau bukan. Kecuali dokter yang benar-benar ahli. Itu pun sangat sedikit.

"Seorang pria sangat sulit membedakan apakah pasangannya itu perawan atau bukan. Dan perawan tidaknya seseorang bukan ditentukan dari darah yang keluar saat hubungan intim," jelas Wimpie.

Ketidaktahuan masyarakat terhadap perawan atau tidaknya seorang wanita, lanjut Wimpie, membuat operasi selaput dara atau hymenoplasti sangat marak. Para wanita berupaya operasi alat vitalnya supaya bisa mengelabui pria yang akan menikahinya.

Pendapat senada diutarakan seksolog Dr Boyke Dian Nugraha. Menurutnya, banyaknya wanita yang ingin operasi selaput dara lantaran pria di Indonesia banyak yang menginginkan calon istrinya itu masih perawan.

Dari hasil survei yang dilakukan Dr Boyke, 2 tahun lalu, setidaknya 70-80 persen pria di Indonesia menginginkan calon istrinya masih gadis alias perawan. Nah, persepsi inilah yang membuat para wanita di Indonesia yang sebelumnya pernah melakukan hubungan seks khawatir jika menikah.

Tidak heran, banyak wanita kemudian memilih operasi selaput dara. Dengan operasi hymenoplasti, kata Boyke, otot-otot keperawanan menjadi kembali seperti semula. Kencang dan bisa mengeluarkan darah layaknya hubungan seks pertama.

"Alasan agar malam pertama tetap mengeluarkan darah itulah yang ditemukan pada sebagian besar pasien hymenoplasti," beber Boyke Dian Nugraha yang juga membuka praktik hymenoplasti.

Karena alasan tersebut, maka hymenoplasti banyak dilakukan oleh perempuan muda yang hendak menikah. Entah karena alasan apa selaput daranya rusak kemungkinan karena sudah terbiasa melakukan seks bebas, akibat trauma kecelakaan, atau korban perkosaan. Prinsipnya mereka ingin membahagiakan suami pada malam pertama dengan menunjukkan darah keperawanan.

Namun diakui Boyke, sekalipun dirinya membuka praktik hymenoplasti, pasien yang diterimanya kebanyakan remaja yang jadi korban perkosaan atau remaja yang ingin bertobat yang kemudian ingin menikah.

"Pasien yang datang ke tempat saya harus ditemani orangtua. Dan harus menyertai visum dari rumah sakit. Karena saya melakukan operasi hanya ingin membantu korban perkosaan dan remaja yang ingin merubah dirinya dari pergaulan bebas," jelasnya.

Boyke tidak menjelaskan secara detail berapa biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk operasi selaput dara ini. Tapi menurut dia, besar kecilnya tarif tergantung kerusakan pada selaput dara. Untuk kerusakan ringan tarifnya sekitar Rp 3 juta. Untuk yang agak parah bertarif Rp 7 juta.

Dijelaskan Boyke, operasi hymenoplasti tetap akan diminati selagi persepsi pria di Indonesia tidak berubah, yakni menginginkan calon istrinya masih perawan. Namun dia mengaku, para dokter yang menangani operasi selaput dara di Indonesia sepakat tidak mau melayani pasien yang tidak didampingi orangtua.

Karena itu, kata Boyke, banyak wanita yang terjun dalam hubungan seks bebas memilih melakukan operasi di Singapura, sekalipun tarifnya jauh lebih mahal, yakni berkisar Rp 25 juta sampai Rp 30 juta.

Selain melakukan operasi, cara untuk bisa menjadi perawan lagi ternyata juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan selaput dara palsu. Alat ini belakangan marak digunakan di Eropa, Asia, hingga ke Timur Tengah.

Salah satu merek selaput dara palsu itu adalah Cigimo. Selaput dara palsu buatan China tersebut diyakini bisa membuat vagina wanita layaknya perawan dan bisa mengeluarkan cairan seperti darah perawan. Alat itu sudah masuk ke Indonesia dengan cara diselundupkan.

Ketika ditanya tentang keberadaan alat tersebut, Dr Boyke mengaku terkejut. "Kok bisanya alat tersebut merekat di kemaluan wanita. Apa tidak bahaya buat kesehatan?" tanya Boyke.

Tapi yang jelas, ujar Boyke, jika alat itu masuk ke Indonesia akan laris terjual. Apalagi bila pria di Indonesia masih berpandangan, ingin istrinya seorang perawan saat dinikahi. "Wah bakal laris itu barang kalau di jual di Indonesia," tandasnya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Selaput Dara. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...