Toko Pasutri

Rabu, 13 Februari 2013

Cara-cara Merapatkan Kembali Miss V


Ketika seorang perempuan sudah melahirkan maka terjadi perubahan pada vagina, salah satunya adalah vagina jadi lebih longgar. Untuk itu beberapa orang melakukan segala cara untuk merapatkannya kembali.

"Untuk yang merapatkan kembali vagitu itu yang penting bukan vaginanya, tapi ototnya," ujar Dr R Muharam, SpOG(K) dari Klinik Yasmin RSCM, saat dihubungi detikHealth.

Dr Muharam menuturkan untuk memperbaiki otot ini bisa dengan senam kegel atau latihan dasar panggul. Latihan kegel ini bisa menguatkan kembali otot-otot yang sudah mulai kendur.

Latihan ini tidak hanya membantu memulihkan elastisitas vagina, tetapi juga meningkatkan aliran darah ke daerah vagina. Hal ini sangat efektif dalam meningkatkan libido pada wanita. Bukan hanya itu, senam kegel juga dapat meningkatkan respons terhadap rangsangan seksual.

Jika seseorang melahirkan secara caesar maka tidak ada yang berubah dengan vaginanya. Namun jika melalui normal akan mendapat jahitan di vagina bagian bawah, kalau memang lukanya sudah bagus maka tidak ada yang perlu diperbaiki.

Hal lain yang bisa dilakukan untuk merapatkan kembali vagina yang longgar akibat melahirkan secara normal adalah bisa dengan melalui operasi. Namun cara ini bisa menimbulkan efek nyeri atau pendarahan.

Sementara itu saat ini masih banyak masyarakat yang percaya dan mengonsumsi jamu sari rapat, karena konon jamu ini bisa membantu merapatkan kembali vagina perempuan.

"Jamu sari rapat yang banyak beredar di masyarakat itu biasanya berfungsi untuk mengurangi lendir vagina sehingga jadi terasa kesat, tapi tidak memperbaiki bentuk otot yang kendur tersebut," ujar Dr Muharam.

Dr Muharam mengungkapkan jika memang tidak ada keluhan yang muncul, merapatkan vagina ini untuk estetika saja atau kepuasan seksual dan umumnya dilakukan oleh orang-orang yang merasa kurang percaya diri, sedangkan manfaat kesehatannya tidak ada.

Kecuali kalau memang sudah longgar dan kandung kemih agak turun atau otot yang mendukung rahim sudah lemah maka perlu diperbaiki agar rahimnya tidak turun, serta jika mengalami inkontinensia.

Seperti dilansir dari Selfgrowth, ternyata tak hanya senam kegel yang bisa dilakukan tapi ada juga cara lain yaitu dengan menggunakan gel vagina berbahan alami yang mengandung ekstrak ginseng, oak, hamamelis yang tidak hanya mengetatkan vagina tapi juga anti aging yang cukup baik.

Bisa juga dengan vaginal cone (kerucut vagina) yang berbentuk seperti tampon dengan berat yang bervariasi dan metode ini secara perlahan-lahan akan membantu mengencangkan otot vagina. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 19 Januari 2013

Beda Vagina si Gadis Perawan dan Perempuan yang Pernah Melahirkan?


Perempuan akan mengalami beberapa perubahan di organ intim vaginanya. Lalu apa beda vagina gadis perawan dengan yang sudah pernah melahirkan?

"Melahirkan secara normal atau lewat vagina bisa mengalami jahitan di bawah dan bisa timbul jaringan parut, kalau melalui caesar tidak ada bedanya," ujar Dr dr R Muharam, SpOG(K) dari Klinik Yasmin RSCM saat dihubungi detikHealth.

Berikut ini perbedaan vagina perempuan yang masih perawan dan yang sudah pernah melahirkan yaitu:

1. Kerapatan vagina

Vagina yang perawan umumnya masih rapat, sedangkan pada orang yang pernah melahirkan akan terasa lebih longgar serta lebih terbuka daripada sebelumnya karena digunakan sebagai jalan lahir bayi.

2. Kekencangan otot

Pada perempuan perawan otot yang mendukung vagina masih kencang, sedang pada orang yang pernah melahirkan ototnya sedikit melemah atau kendur. Namun hal ini bisa diatasi dengan melakukan senam kegel.

3. Rasa nyeri

Vagina yang perawan tidak ditemukan jahitan. Jika pernah melahirkan secara normal maka ada jahitan dibagian vagina bawah dan bisa timbul rasa nyeri atau sakit ketika berhubungan seksual. Namun kondisi ini akan bisa membaik dalam beberapa waktu.

4. Vagina kering

Pada beberapa perempuan yang pernah melahirkan, vagina akan terasa lebih kering karena terkait dengan rendahnya kadar estrogen dalam tubuh. Beberapa ahli menuturkan umumnya perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal cenderung vaginanya lebih kering. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 14 Januari 2013

Perlukah Operasi Selaput Dara Saat Sudah Tidak Perawan?


Sampai saat ini, masyarakat banyak memahami keperawanan sebagai utuhnya selaput dara. Keperawanan sendiri dikonotasikan sebagai keremajaan layaknya gadis belia. Dengan dalih menyenangkan suami, beberapa perempuan menjalani operasi untuk mengembalikan keutuhan selaput daranya.

Operasi perbaikan selaput dara ini dalam istilah kedokteran disebut dengan Himenoplasti. Tujuannya adalah menyatukan kembali selaput dara yang sudah robek. Operasi ini awalnya dilakukan karena alasan tertentu semisal memulihkan kondisi psikologis korban perkosaan atau trauma akibat kecelakaan.

Namun akhir-akhir ini banyak ditemui kasus para istri yang melakukan operasi perbaikan selaput dara demi memuaskan suami. Biasanya yang didapatkan dari operasi ini hanyalah sensasi mengeluarkan darah saat bercinta layaknya di malam pertama.

"Efeknya hanya untuk mengembalikan rasa percaya diri saja saat bersama pasangan dan tidak lantas membuat jadi singset. Memang ada operasi lain untuk rekonstruksi vagina, tapi berbeda dengan operasi selaput dara," kata Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS, dokter spesialis kandungan dari RS Ibu dan Anak Sentosa, Bogor kepada detikHealth, Rabu (19/9/2012).

Operasi rekonstruksi vagina yang dimaksud adalah vaginoplasti. Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan atau memulihkan vagina tanpa meninggalkan fungsi estetiknya. Pada perempuan yang melahirkan kemudian otot panggulnya putus, vaginoplasti perlu diberikan. Tetapi kalau tidak terjadi apa-apa, operasi vagina sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Jika hanya sebatas ingin menambah kenikmatan saat berhubungan seksual, melatih otot panggul sebenarnya sudah cukup membantu. Namun mengoperasi selaput dara tidak akan banyak mempengaruhi kepuasan seksual.

"Harga operasi selaput dara bermacam-macam, tergantung dari dokter yang menangani dan rumah sakitnya. Di rumah sakit Indonesia ada yang biayanya sekitar Rp 10 juta. Tapi kalau di luar negeri atau rumah sakitnya canggih, bisa lebih mahal lagi," kata dr Frits. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 13 Januari 2013

Bisa Memperawani Tanpa Sakit dan Berdarah, Berarti Pria Hebat!


Pria sering bangga kalau pasangannya sakit dan berdarah-darah saat berhubungan seks karena itu tandanya masih perawan. Padahal menurut ahli seksologi, pria baru hebat kalau pasangan seksnya tidak sakit dan berdarah meski masih perawan.

Keluarnya darah dan rasa sakit saat berhubungan seks tidak selalu berarti masih perawan. Meski sudah berkali-kali berhubungan seks, perdarahan dan rasa sakit masih bisa terjadi kalau lubrikasi dan rangsang yang diberikan pasangannya kurang mencukupi.

"Sakit atau tidaknya hubungan seks bagi perempuan itu ditentukan 2 faktor, yakni faktor dari dirinya sendiri dan faktor orang lain," jelas Dr Prima Progestian, SpOG, seksolog dari Brawijaya Women's Hospital saat dihubungi detikHealth, seperti dihubungi detikHealth, Rabu (19/9/2012).

Faktor dari diri sendiri antara lain mindset atau pemikiran bahwa seks adalah hal yang menyenangkan, yang akan membuat seorang perempuan merasa lebih rileks. Dalam kondisi rileks, perempuan akan lebih mudah menikmati rangsangan seks dan lubrikasi dengan sendirinya lebih lancar.

Berbeda jika seorang perempuan punya trauma, misalnya pernah mengalami pelecehan seksual. Hubungan seks akan terasa menyakitkan, karena dirinya sulit menikmati rangsangan dan akhirnya lecet lalu berdarah meski mungkin sebenarnya bukan pertama kalinya berhubungan seks.

Sedangkan faktor eksternal yang dimaksud tidak lain adalah si pria yang menjadi pasangannya. Kalau si pria tidak terburu-buru dan begitu sabar memberikan rangsangan sampai pasangannya benar-benar siap, penetrasi pasti jauh lebih lancar dan bisa jadi tidak perlu terasa sakit atau berdarah meski baru pertama kali.

Dr Prima sependapat, pria bisa dibilang hebat kalau bisa memperawani pasangannya tanpa rasa sakit dan berdarah-darah. Artinya pria tersebut cukup sabar untuk memberi rangsangan, bisa membuat pasangannya benar-benar rileks dan tidak memaksa kalau memang pasangannya belum siap. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 12 Januari 2013

Tes Keperawanan Itu Seperti Apa?


Selaput dara memang tidak selalu bisa dijadikan patokan seorang wanita masih perawan atau tidak, karena tanpa berhubungan seksual pun selaput dara bisa saja terkoyak. Namun untuk kasus tertentu, tes keperawanan mungkin dibutuhkan.

"Utuhnya selaput dara (hymen) harus diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan atau bidan-ahli di klinik kebidanan melalui prosedur pemeriksaan intra-vaginal (pemeriksaan dalam). Orang awam (layman) tidak mungkin mampu melaksanakannya," tegas Dr Andri Wanananda MS, pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (19/9/2012).

Tidak semua wanita harus melakukan tes keperawanan, karena jika untuk menilai apakah si wanita pernah melakukan hubungan seks pranikah, maka kejujuran dan saling percaya jauh lebih tepat ketimbang melihat utuh tidaknya selaput dara.

Tes keperawanan biasanya dibutuhkan untuk kasus-kasus tertentu, seperti pada pemeriksaan kasus pemerkosaan atau syarat untuk masuk instansi atau sekolah tertentu.

Untuk tes tersebut, tentu tidak sembarangan orang boleh melakukannya. Hanya dokter spesialis kebidanan atau bidan senior yang punya wewenang dan kompetensi untuk melakukannya.

Menurut Dr Andri, tata cara tes keperawanan hampir sama dengan tes pap smear (untuk deteksi dini kanker serviks) atau posisi wanita yang akan melahirkan secara normal lewat jalan lahir (vagina).

Berikut tata cara tes keperawanan:
  1. Wanita tidak sedang menstruasi
  2. Wanita diminta berbaring di tempat tidur
  3. Kaki ditekuk dengan posisi mengangkang (seperti tes pap smear atau posisi melahirkan)
  4. Pemeriksaan dalam bisa dibantu dengan alat spekulum untuk membuka bibir vagina
  5. Jika selaput dara masih utuh, maka akan terlihat selaput tipis yang menutupi dinding dan bibir vagina
  6. Pemeriksaan harus dilakukan dalam kondisi rileks agar tidak merasa sakit.
"Tes keperawanan itu pemeriksaan dalam, biasanya dibantu dengan menggunakan spekulum untuk melihat apakah masih ada selaput perawannya," jelas dokter yang meraih sertifikasi seksolog dari Universitas Udayana, Bali.

Namun Dr Andri berpendapat, sangat tidak adil jika keperawanan wanita selalu dibesar-besarkan sedangkan tidak demikian dengan keperjakaan pada pria. Keperjakaan tidak bisa dibuktikan sama sekali meski si pria sudah pernah berhubungan seksual berulang kali.

"Kalau virginitas selalu dibesar-besarkan, artinya tidak ada kesetaraan gender karena keperjakaan pria tidak pernah dipermasalahkan walaupun dia sudah sering berhubungan seksual. Tanpa berhubungan seks pun kalau selaput daranya tidak elastis atau tipis, naik kuda saja bisa teriritasi dan robek. Jadi tidak selalu bisa jadi patokan," pungkas Dr Andri. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 10 Januari 2013

Hanya Orang-orang Inilah yang Tahu Mana Gadis Perawan atau Tidak


Dalam budaya ketimuran, keperawanan gadis masih dijunjung tinggi di masyarakat. Gadis perawan memiliki nilai lebih di mata jejaka yang sedang mencari pendamping.

Mencari tahu keperawanan bukan perkara gampang, hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan mengecek organ kelamin sang gadis.

Definisi keperawanan sendiri sebenarnya adalah belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun dalam praktiknya, pemahaman ini dipersempit sebagai kondisi selaput dara yang masih utuh. Jika si gadis pernah melakukan hubungan seks, maka selaput daranya dipastikan sudah koyak.

Tapi banyak orang mengklaim tanda-tanda gadis perawan atau tidak bisa terlihat secara kasat mata. Padahal hanya orang-orang tertentu saja yang tahu karena terkait dengan profesinya.

Tes untuk mengetahui keperawanan dapat dilakukan di klinik kebidanan, rumah sakit atau praktik dokter spesialis kandungan. Caranya sebenarnya mudah dan tidak memerlukan alat khusus, hanya diperlukan kejelian mata dari si ahli.

"Tidak ada profesi yang secara khusus ditugaskan mengetes keperawanan. Biasanya sih dilakukan oleh dokter kandungan, tergantung dari indikasinya. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan untuk keperluan penyidikan, misalnya untuk visum," kata Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS, dokter spesialis kandungan dari RS Ibu dan Anak Sentosa, Bogor kepada detikhealth, Rabu (19/9/2012).

Dengan begitu orang tahu seseorang perawan atau tidak hanyalah petugas kesehatan yang memeriksa alat reproduksi si perempuan yang bersangkutan.

Selaput dara merupakan sebuah lapisan yang terletak sekitar 1-2 cm dari mulut vagina. Umumnya bagian tengah selaput berlubang untuk keluarnya darah haid. Namun ada juga selaput dara yang bentuknya seperti jaring sehingga memiliki beberapa lubang atau celah.

Selaput dara bisa robek saat terjadi hubungan seksual, bisa juga koyak bila terjadi kecelakaan saat berolahraga berat atau masturbasi dengan menggunakan alat juga dapat merusak selaput dara. Robekan selaput dara akibat hubungan seks umumnya bisa terjadi di banyak tempat. Berbeda dengan cedera yang hanya merobek selaput dara pada satu arah saja.

"Pemeriksaan selaput dara bisa dilakukan teknik tertentu tanpa menggunakan alat, hanya secara visual saja dapat kelihatan," kata dr Frits.

Dr Frits juga menegaskan bahwa selaput dara yang robek belum tentu menjadi indikasi seorang gadis tak lagi perawan. Yang paling penting adalah ketulusan pasangan untuk mencintai dan mempercayai pasangannya. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 09 Januari 2013

Kenapa Ada Sekolah dan Pekerjaan Perlu Tes Keperawanan?


Negara berkembang seperti Indonesia banyak belajar dari negara-negara barat, bahkan sampai hal-hal negatif pun ikut ditiru. Salah satunya adalah pergaulan bebas yang marak di kalangan remaja. Hingga pada akhirnya beberapa pihak menggulirkan wacana perlunya melakukan tes keperawanan di sekolah.

Wacana tersebut sempat mencuat pada tahun 2010 lalu lantaran beberapa pihak merasa resah dengan maraknya seks bebas dan tingginya angka kehamilan tak diinginkan di kalangan pelajar. Tujuannya adalah membuat remaja-remaja yang penasaran ini jera.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno, adalah yang pertama kali mengusulkan perlunya tes keperawanan dalam penerimaan siswa baru di SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Usulan ini kemudian disambut dengan pro kontra di kalangan masyarakat luas.

Pada akhirnya, usulan ini kandas karena ditentang oleh banyak pihak dengan alasan diskriminasi terhadap perempuan serta mematahkan harapan generasi muda yang ingin meneruskan sekolah. Selain itu, keperawanan bukan merupakan ranah dunia pendidikan.

Namun beberapa institusi pendidikan militer atau kedinasan ternyata melakukan tes keperawanan saat menyeleksi mahasiswa baru. Padahal institusi seperti ini jelas memiliki aturan yang amat ketat sehingga kecil kemungkinan bagi para siswa dapat terlibat dalam pergaulan bebas.

Tapi menurut dokter yang bertugas di TNI Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS mengatakan tes keperawanan di sekolah militer tujuannya lebih untuk memantau kondisi kesehatan reproduksi.

"Tes keperawanan ini bukan seperti yang dibayangkan. Sebenarnya tes ini dilakukan untuk melihat adanya kelainan dalam organ reproduksi perempuan. Kesehatan perempuan memang lebih diperhatikan karena memiliki vagina yang rentan terserang penyakit. Bisa saja nanti hasilnya ditindaklanjuti secara klinis atau psikologis," kata Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), MARS, dokter spesialis kandungan yang juga merupakan Kasubdin Pelayanan Kesehatan Mabes TNI AU kepada detikHealth, Rabu (19/9/2012).

Dr Frits menjelaskan bahwa seleksi penerimaan beberapa institusi pendidikan militer berupaya mencari siswa yang benar-benar sehat baik fisik maupun mental. Oleh karena itu kondisi kesehatan reproduksi tidak bisa dianggap remeh. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 08 Januari 2013

Ada Nggak Ya Ciri-ciri Fisik Gadis Perawan yang Bisa Terlihat?


Keperawanan masih dianggap sesuatu yang suci dan agung bagi perempuan di negara-negara timur termasuk Indonesia. Saking diagungkannya, kadang orang menebak-nebak sendiri mana perempuan yang masih perawan dan mana yang sudah tidak perawan.

Menurut Dr Andri Wanananda MS, pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, perempuan perawan atau tidak perawan tidak bisa terlihat ciri-ciri fisiknya. Karena sebenarnya tidak ada perubahan fisik yang terjadi ketika seorang perempuan kehilangan keperawanannya.

Keperawanan yang ditandai dengan selaput dara hanya bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, misalnya melihat apakah selaput daranya telah ditembus oleh penis atau tidak.

"Utuhnya selaput dara (hymen) harus diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan atau bidan-ahli di klinik kebidanan melalui prosedur pemeriksaan intra-vaginal. Orang awam (layman) tidak mungkin mampu melaksanakannya. Jadi ciri-ciri fisik luar itu hanya mitos," tegas Dr Andri Wanananda MS, saat berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (19/9/2012).

Menurut Dr Andri, sangat tidak adil bila masalah keperawanan (virginitas) selalu dipertanyakan, tetapi tidak demikian dengan masalah keperjakaan pria. Hal ini menunjukkan belum adanya kesetaraan gender.

"Dari nurasi saya, ini tidak bisa dijadikan isu. Sudah ketinggalan zaman. Kalau kita berbicara dari aspek budaya dan agama tertentu, virginitas mungkin masih dijunjung tinggi, kita harus menghormatinya. Tapi kalau dari aspek kesehatan seksual sudah tidak masuk akal," ujar dokter kelahiran Jakarta, 3 September 1940 ini.

Karena selalu diagung-agungkan, masih banyak orang percaya bahwa perawan tidaknya seorang perempuan dapat dilihat dari ciri-ciri luar tubuh.

Beberapa tanda-tanda keperawanan yang menyesatkan tapi begitu dipercaya banyak orang seperti dikutip dari About.com:

1. Orang yang tidak perawan jalannya mengangkang
Hal ini sama sekali tidak berhubungan dengan perawan atau tidak perawan. Karena cara berjalan seseorang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, seperti lebar tulang pinggul dan juga banyaknya lemak di sekitar paha.

2. Orang yang tidak perawan bagian bokong terlihat berkurang elastisitasnya
Bentuk bokong yang kendur atau berkurang elastisitas tidak berhubungan dengan perawan atau tidak perawan. Seseorang yang kurang berolahraga atau jarang aktivitas fisik bisa membuat bokongnya kendur.

3. Orang yang tidak perawan salah satu payudaranya akan terlihat lebih besar
Hal ini bisa membuat orang beranggapan perempuan dengan payudara cukup besar sudah tidak perawan. Padahal payudara seseorang memang bisa membesar ketika terangsang, tapi umumnya ia akan kembali ke bentuk semula dan tidak permanen.

4. Orang yang tidak perawan urine-nya jernih
Kualitas urine ditentukan oleh asupan air yang diterima oleh tubuh, semakin banyak air yang diminum maka urine akan jernih dan bersih. Sedangkan warna urine yang tidak jernih bisa disebabkan oleh kurang minum atau ada penyakit tertentu seperti infeksi kandung kemih bukan karena perawan atau tidak perawan.

5. Gadis yang tidak berdarah ketika pertama kali berhubungan seks sudah tidak perawan
Darah yang keluar terjadi ketika selaput dara yang menutupi pembukaan vagina robek saat berhubungan seksual. Tapi selaput dara ini bisa robek melalui kegiatan fisik seperti bersepeda, jatuh, menggunakan pembalut tidak tepat atau senam yang berlebihan.

Selain itu beberapa gadis ada yang memiliki selaput dara fleksibel sehingga tidak mengeluarkan darah ketika pertama kali berhubungan seks. Bila si pria dapat merangsang pasangannnya sehingga terjadi lubrikasi yang baik, perempuan juga tidak akan mengeluarkan darah meskipun baru pertama kali berhubungan seksual. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 06 Januari 2013

Masih Perawan Tapi Selaput Dara Rusak, Kenapa Bisa Begitu?


Selaput dara yang robek identik dengan perempuan yang sudah tidak perawan atau pernah melakukan hubungan seks. Padahal ada beberapa hal yang bisa membuat selaput dara rusak meski ia masih perawan.

Selaput dara (hymen) adalah jaringan tipis yang menghambat benda asing masuk ke vagina, biasanya akan pecah ketika perempuan melakukan hubungan seksual pertama atau masturbasi. Namun perempuan yang masih perawan juga bisa rusak selaput daranya karena hal-hal tertentu.

"Bisa karena jatuh atau kecelakaan yang menimbulkan luka-luka di organ kemaluannya, sehingga bisa menyebabkan selaput dara robek atau rusak," ujar Dr R Muharam, SpOG(K) dari Klinik Yasmin RSCM saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (20/9/2012).

Dr Muharam menuturkan jika penyebab selaput dara rusak oleh hubungan seksual maka robekannya bisa sampai ke dasar, tapi jika disebabkan oleh kecelakaan atau terjatuh tergantung dari lokasi lukanya.

"Bentuk dari selaput dara ini juga bermacam-macam, ada yang bentuknya seperti jala, kaya cincin tapi rata-rata bentuknya bulat. Ini tergantung dari pembentukannya saat masih janin," ujar Dr Muharam.

Hal senada juga diungkapkan seksolog dr Andri Wanananda, MS bahwa ada kegiatan lain yang bisa menyebabkan selaput dara robek seperti naik kuda bisa menyebabkan iritasi sehingga selaput dara robek, terjatuh, kecelakaan atau olahraga berat.

Beberapa olahraga atau latihan diketahui bisa merusak selaput dara seperti peregangan khususnya latihan split (meregangkan kedua kaki hingga lurus), bersepeda karena meregangkan otot panggul dan tekanan pada sadel bisa merusak selaput dara serta senam lantai.

Untuk memastikannya harus melalui pemeriksaan dokter spesialis kebidanan atau bidan ahli yang dapat melihat apakah luka yang ditimbulkan merusak selaput dara atau tidak, hal ini karena selaput dara memiliki bentuk dan derajat elastisitas yang berbeda-beda tiap perempuan.

"Jadi karena tidak selalu saat berhubungan seks maka dari itu (selaput dara) nggak bisa dijadikan patokan keperawanan," ujar dr Andri yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI). Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Selaput Dara. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...